Tuesday, October 30, 2012

Belajar Aksara Jawa



Sebagaimana telah disebutkan di dalam pengantar, bahwa aksara carakan (nglegena) merupakan abjad dasar dalam aksara jawa, yang keseluruhannya terdiri dari 20 huruf, yaitu:ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, da, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga.


Dari 20 aksara tersebut, terdapat huruf-huruf yang serupa tetapi tidak sama, yaitu: 
  • ta dengan tha: ta dipakai seperti pada kata "telat", "temu" dll, sedangkan tha dipakai seperti pada kata "thiwul", "kanthi", "kathah", dll. 
  • da dengan dha: da dipakai seperti pada kata :dumadi", "sadewa" dll, sedangkan dha dipakai seperti pada kata "gendhewa", "dhawuh", dll.
Silahkan dipelajari bentuk-bentuk nya, dan apabila Bapak/Ibu ingin mempelajari lebih mendalam, maka diperlukan latihan menulis secara intensif sampai benar- benar hafal bentuk, cara penulis- an dan cara penggunaannya.
Perlu dipahami bahwa setiap aksara carakan selalu mewakili dua huruf, yaitu satu huruf mati (konsonan) dan  satu huruf hidup (vokal "a"), seperti pada aksara: ha setara dengan huruf latin h dan a; aksara na mewakili n dan a; aksara ca mewakili c dan a, dst. Untuk  memperjelas pema- haman tentang aksara carakan ini, pada tabel sebelah dapat diperhatikan contoh penulisan kata-kata sederhana yang murni menggunakan aksara carakan.

Pada contoh kata baka, dalam penulisan huruf latin diperlu- kan 4 buah huruf, yaitu b-a-k-a. Sedangkan dalam tulisan aksara jawa hanya terdiri dari 2 aksara yaitu ba-ka. Begitu pula pada kata-kata lainnya memiliki penjelasan yang sama.

Diperlukan sedikit penjelasan tambahan adalah pada kata "tanya", yang dalam tulisan latin dibutuhkan 5 huruf, yaitu t-a-n-y-a karena pada abjad latin tidak memiliki huruf ny, sedangkan dalam penulisan jawa cukup dengan dua aksara yaitu ta dan nya.


  1. Pengantar
  2. Sandhangan (Tanda Baca)
  3. Aksara Pasangan
  4. Aksara Murda
  5. Aksara Swara & Rekan
  6. Font Aksara Jawa (Hanacaraka)
  7. ke Beranda