Sunday, October 28, 2012

Belajar Aksara Jawa

Aksara Pasangan
 
Jika sebelumnya disebutkan bahwa Aksara Jawa lebih bersifat silabis (berorientasi pada suku kata), lantas bagaimana kita bisa menuliskan huruf mati?. Jawabannya adalah dengan menggunakan huruf pasangan, karena pasangan memiliki fungsi untuk menghubungkan suku kata yang tertutup (diakhiri huruf mati/konsonan) dengan suku kata berikutnya.

 




Contoh sederhana dapat digambarkan pada kata "banda" yang bila dipisahkan menurut suku katanya akan menjadi "ban" dan "da". Untuk menuliskan ban ini pertama-tama adalah dengan menuliskan aksara ba dan na (terbaca "bana"), sehingga kita tidak bisa langsung menuliskan aksara da (karena akan terbaca "banada"). Untuk mematikan huruf na, maka kita harus menuliskan bentuk pasangan da.

Seperti disebutkan di atas bahwa bentuk huruf pasangan memiliki fungsi untuk menghubungkan suku kata yang tertutup konsonan dengan suku kata berikutnya. Artinya bahwa huruf yang diikuti pasangan akan dimatikan sehingga menjadi konsonan. Pada contoh di atas aksara na diikuti pasangan da yang berarti na akan dibaca sebagai N.

Semua aksara pokok yang ada di Carakan memiliki pasangannya masing-masing. Bentuk pasangan ini ada yang dituliskan di bawah dan ada juga yang di atas sejajar dengan aksara.


  1. Pengantar
  2. Aksara Carakan (Nglegena)
  3. Sandhangan (tanda baca)
  4. Aksara Murda
  5. Aksara Swara & Rekan
  6. Font Aksara Jawa (Hanacaraka)
  7. ke Beranda