Pengantar
Aksara Jawa merupakan salah satu peninggalan budaya yang tak ternilai harganya, namun sayang, kini sudah mulai ditinggalkan masyarakat, bahkan oleh suku jawa sendiri. Kenyataan ini janganlah kita jadikan alasan untuk tidak turut menjaga dan melestarikan budaya yang adi luhung ini, dan sebaiknyalah kita tetap mempelajarinya meskipun tidak harus menjadi pakar di bidang ini. Betapa bangganya kita, jika suatu saat nanti ada kawula muda yang mau mengambil peran aktif dalam pelestarian budaya jawa.
Abjad dalam aksara Jawa terdiri dari 20 huruf dasar yaitu Aksara Carakan atau Aksara Nglegena, yang terdiri dari: ha na ca ra ka da ta sa wa la pa dha ja ya nya ma ga ba ta nga. Uniknya, pada setiap penulisan suku kata tertutup (yang diakhiri dengan huruf mati) diperlukan huruf pendamping atau pasangan, yakni huruf yang berfungsi untuk mengikuti huruf penutup dalam suku kata di depannya menjadi huruf mati, kecuali suku kata yang tertutup oleh wignyan, cecak dan layar (akan diuraikan pada pokok-pokok bahasan selanjutnya).
Makna Huruf
- Ha Hana hurip wening suci - adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci
- Na Nur candra, gaib candra, - pengharapan manusia hanya selalu ke sinar Illahi
- Ca Cipta wening, cipta mandulu - arah dan tujuan pada Yang Maha Tunggal
- Ra Rasaingsun handulusih - rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani
- Ka Karsaningsun memayuhayuning bawana - hasrat untuk mensejahterakan dunia
- Da Dumadining dzat kang tanpa winangenan - menerima hidup apa adanya
- Ta Tatas, tutus, titis - ketelitian dalam memandang hidup
- Sa Sifat ingsun handulu sifatullah - membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan
- Wa Wujud hana tan kena kinira - ilmu itu sangat terbatas tapi dampaknya bisa tanpa batas
- La Lir handaya paseban jati - mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi
- Pa Papan kang tanpa kiblat - Hakekat Allah yang ada disegala arah
- Dha Dhuwur wekasane endek wiwitane - Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar
- Ja Jumbuhing kawula lan Gusti - Selalu berusaha menyatu memahami kehendak-Nya
- Ya Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi - yakin atas titah/kodrat Illahi
- Nya Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki - memahami kodrat kehidupan
- Ma Madep mantep manembah mring Ilahi - yakin/mantap dalam menyembah Ilahi
- Ga Guru sejati sing muruki - belajar pada guru nurani
- Ba Bayu sejati kang andalani - menyelaraskan diri pada gerak alam
- Tha Tukul saka niat - sesuatu harus dimulai dan tumbuh dari niatan
- Nga Ngracut busananing manungso - melepaskan egoisme pribadi manusia.
Bangsa
Jawa memang dikenal sangat menyukai pada hal-hal yang bersifat simbolistik.
Tidaklah mengherankan jika setiap aksara dari carakan, oleh penemunya Aji Saka,
diberi makna filosofis.
Akhir kata, semoga tulisan mengenai "Belajar Aksara Jawa" ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam rangka turut menjaga dan melestarikan salah satu budaya jawa.
Akhir kata, semoga tulisan mengenai "Belajar Aksara Jawa" ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam rangka turut menjaga dan melestarikan salah satu budaya jawa.
Terima Kasih,
Ki Lurah Semar
Link
- Aksara Carakan (Nglegena)
- Sandhangan (Tanda Baca)
- Aksara Pasangan
- Aksara Murda
- Aksara Swara & Rekan
- Font Aksara Jawa (Hanacaraka)
- ke Beranda