Pada aksara hanacaraka memiliki bentuk murda (hampir setara dengan huruf kapital) yang seringkali digunakan untuk menuliskan kata-kata yang menunjukkan Nama, Gelar, Nama Geografi, Lembaga Pemerintah, Badan Hukum, dll.
Tidak semua aksara carakan memiliki bentuk Murda, karena semuanya hanya berjumlah 7 buah, seperti terlihat pada daftar Aksara Murda. Bentuk Murda dalam hanacaraka juga memiliki bentuk pasangan yang memiliki fungsi sama dengan pasangan dalam aksara carakan.
Cara penulisan aksara murda ini hampir sama dengan penulisan aksara-aksara pokok di Hanacaraka, ditambah dengan beberapa aturan tambahan yakni :
- Tidak dapat dipakai sebagai sigeg (konsonan penutup suku kata).
- Bila jumpai aksara murda sebagai sigeg, maka dituliskan bentuk aksara carakan.
- Bila dalam satu kata atau satu kalimat ditemui lebih dari satu aksara murda, maka ada dua pilihan yang dapat dirgunakan yakni dengan menuliskan aksara murda terdepan- nya saja, atau dengan menuliskan keseluruhan dari bentuk aksara mudra yang ditemui.
- Pengantar
- Aksara Carakan (Nglegena)
- Sandhangan (tanda baca)
- Aksara Pasangan
- Aksara Swara & Rekan
- Font Aksara Jawa (Hanacaraka)
- ke Beranda